Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2015

Resume Buku : “Saatnya Dunia Berubah”

Buku ini, seperti sebuah curahan hati sang menteri kesehatan (Ibu Siti Fadilah S), mengenai bagaimana sulit dan bingungnya beliau dalam menghadapi permasalahan serangan flu burung yang mendadak. Masalah flu burung yang membuat beliau semakin kesulitan, karena pada saat itu masalah tsunami dan busung lapar belum selesai. Terlebih, pemberitaan media yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, yang menyebabkan masyarakat sangat khawatir mengenai kasus flu burung ini. Rasa takut masyarakat pun bertambah kuat ketika sudah tersebar isu bahwa penularan flu burung sudah terjadi melalui sesama manusia.                 Terlebih sikap dari WHO yang dicurigai oleh beliau mengenai WHO yang meminta virus dikirim ke Hongkong untuk dilakukan penelitian, karena kabar kelanjutan virus yang dikirim tidak didapat kabarnya lagi. Beliau juga bingung dan curiga terhadap sikap aneh dari WHO yang notabene organisasi internasional yang bertujuan untuk menysejahterakan masyarakat dunia. Anehnya lagi

Resume Buku : "Selamatkan Indonesia"

Pada awal buku ini, beliau menceritakan tentang sejarah perjuangan Indonesia. Dahulu pendudukan fisik dan militer Belanda menyebabkan bangsa Indonesia kehilangan kemerdekaan, kemandirian dan kedaulatan politik, ekonomi, sosial, hukum dan pertahanan. Sedangkan sekarang ini pendudukan fisik dan militer asing itu secara resmi sudah tidak ada dan tidak kelihatan. Tetapi sebagai bangsa kita telah kehilangan kemandirian, dan sampai batas yang cukup jauh, kita juga sudah kehilangan kedaulatan ekonomi. Seharusnya Indonesia harus berkaca pada pengalaman sejarahnya untuk berubah ke arah yang lebih baik. Namun pada kenyataannya, sampai pada saat ini Indonesia belum menunjukkan suatu progress yang signifikan. Status Negara berkembang masih menjadi status kebanggaan Negara Indonesia sampai sekarang. Indonesia masih sangat mudah terpengaruh oleh tawaran kerjasama oleh pihak asing. Akan tetapi, Indonesia tidak menyadari bahwa kerjasama tersebut keuntungannya akan lebih besar Globalisasi p

Pemuda, Alveolus Indonesia

Pemuda adalah sosok manusia yang kaya akan potensi dan kreativitas. Bangsa Indonesia membutuhkan pemuda dengan semangat baru sebagai nafas Indonesia yang lebih segar. Bangsa Indonesia sedang mengalami banyak permasalahan baik dalam sektor ekonomi, social, budaya, hukum dan pendidikan. Pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus pelajar maupun mahasiswa, baik yang sudah menyelesaikan pendidikannya merupakan cikal bakal harapan bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa. Oleh karena itu, disinilah peran pemuda sangatlah penting, pemuda   harus peduli dan bergerak maju untuk perubahan Indonesia. Realita pemuda saat ini, masih banyak pemuda yang justru menggunakan waktu-waktu luangnya dengan berfoya-foya ditempat hiburan. Berkumpul berdiskusi bersama yang kurang bermanfaat hanya untuk kepuasan kelompok. Tidak sedikit pemuda saat ini yang kurang peduli dengan masalah yang ada disekitarnya, mereka justru lebih mementingkan kebahagiannya sendiri dan terkadang acuh terhadap

Apa Itu Birrul Walidain ?

Bismillah… “ Al Birr adalah baiknya akhlaq “. (HR. Muslim) Mungkin tidak asing lagi di telinga kita mendengar kata Birrul Walidain. Tapi, apakah kita sudah memahami maknanya serta yang paling utama adalah melaksanakannya. Birrul Walidain merupakan kebaikan-kebaikan yang dipersembahkan oleh seorang anak kepada  kedua orang tuanya. Sedangkan ‘Uquud Walidain adalah durhaka terhadap mereka dan tidak berbuat baik kepadanya. Birrul Walidain dalam Islam hukumnya wajib selain terhadap perkara yang haram. Seperti yang sudah dijelaskan dalam QS Luqman ayat 14. “ Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya ; ibunya telah mengandungnya dengan menanggung kelemahan demi kelemahan (dari awal mengandung hingga akhir menyusunya) dan tempoh menceraikan susunya ialah dalam masa dua tahun; (dengan yang demikian) bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua ibubapamu; dan (ingatlah), kepada Akulah jua tempat kembali (untuk menerima balasan).” (QS. Luqman : 14).