Langsung ke konten utama

“ Krisis Moral Anak Bangsa”




Pemuda adalah sosok manusia yang kaya akan potensi dan kreativitas. Bangsa Indonesia membutuhkan pemuda dengan semangat baru sebagai nafas untuk Indonesia yang lebih segar. Saat ini bangsa Indonesia sedang mengalami banyak permasalahan baik dalam sektor ekonomi, sosial, budaya, hukum dan pendidikan. Setiap pemuda Indonesia wajib  untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Oleh karena itu, disinilah peran pemuda sangatlah penting, pemuda  harus peduli dan bergerak maju untuk perubahan Indonesia. Seperti kata Bung Karno presiden pertama Indonesia, “Beri aku sepuluh pemuda maka akan ku guncangkan dunia”.
Realita pemuda Indonesia saat ini, masih banyak pemuda diluar sana yang justru menggunakan waktu-waktu luangnya dengan berfoya-foya ditempat hiburan. Berkumpul berdiskusi bersama yang kurang bermanfaat, dan hanya untuk kepuasan kelompok maupun individu. Kemudian, masih banyak pemuda saat ini yang kurang peduli dengan masalah yang ada disekitarnya, mereka justru lebih mementingkan kebahagiannya sendiri dan terkadang acuh terhadap masalah di Indonesia. Padahal, pemuda merupakan tonggak perubahan menuju kebaikan bangsa ini.
Namun. kondisi pemuda saat ini sedikit miris terdengarnya. Sudah tidak asing lagi ditelinga kita mendengar berita ataupun info bahwa banyak anak muda yang melakukan tindak kriminalitas dan yang tidak asing lagi bahkan sudah menjadi budaya yaitu pelajar yang mencontek. Hal tersebut sudah sering terjadi saat ini, namun dari pihak masyarakat maupun pemerintah nampaknya kurang bertindak tegas dan solutif mengenai permasalahan ini. Sebenarnya masih banyak hal lain yang perlu diperbaiki dari kondisi pemuda saat ini, namun kali ini penulis ingin menyoroti terhadap permasalahan moral yang meliputi tindak kriminalitas dan kejujuran.
Hal pertama mengenai tindak kriminalitas dan asusila yang sudah sering dilakukan oleh para pemuda yang tidak bertanggungjawab. Banyak kasus yang sudah terjadi seperti tindak pencurian, pembunuhan, pemerkosaan dan tawuran antar pelajar yang tidak jarang mendatangkan korban hingga meninggal dunia. Hal tersebut sudah merugikan dan merampas hak asasi manusia untuk hidup tenang dan damai. semua orang memiliki hak untuk menjalankan kehidupan dan apa yang dikendakinya selama tidak melanggar norma dan tata nilai dalam masyarakat. Hak asasi ini sangat wajib untuk dihormati, dijunjung tinggi serta dilindungi oleh negara, hukum dan pemerintah. setiap orang sebagai harkat dan martabat manusia yang sama antara satu orang dengan lainnya yang benar-benar wajib untuk dilindungi dan tidak ada pembeda hak antara orang satu dengan yang lainnya.. Padahal pemuda adalah aset bangsa untuk meneruskan perjuangan dan cita-cita bangsa Indonesia ini menuju bangsa yang lebih bermartabat dan bemoral. Jika para pemudanya justru saling merugikan satu sama lain bahkan saling merampas hak hidup. Lantas bagaimana bangsa Indonesia ini akan hidup sehat?
Hal kedua yaitu terkait masalah kejujuran. Meskipun hal ini dianggap oleh kebanyakan orang sebagai hal yang kecil. Seperti halnya ketika ujian berlangsung pelajar maupun mahasiswa yang masih termasuk dalam kategori pemuda masih melakukan peilaku ketidakjujuran melalui mencontak. Memang hal ini sangat dianggap remeh oleh pelajar bahkan guru, hal ini seakan sudah menjadi sebuah budaya dan kebiasaan dalam dunia pendidikan khusunya. Namun, jika dikaji lebih cermat lagi ini adalah hal yang sangat miris dan harus segera diselesaikan. Karena kejujuran ini akan berdampak pada akhlak seseorang pada hari-hari berikutnya. Jika dari awal guru pun bekerjasama dengan pelajar dalam proses mencontek missal, maka pendidikan karakter apa yang diinginkan seorang guru dan pemerintah ini? Apakah dengan perilaku yang demikian itu?
Kejujuran ini akan terkait pada setiap langkah seseorang dalam menjalani kehidupannya. Karena kejujuran merupakan poin utama dalam akhlak atau moral seseorang. Sosok pemuda yang sangat dinantikan bangsa Indonesia adlah sosok pemuda yang memiliki akhlak atau moral yang baik. Sebab, permasalahan bangsa Indonesia saat ini yaitu mengenai tindak pidana korupsi, tidak sedikit anggota-anggota dewan yang notabene sebagai kaum intelektualisat, terdidik dan perwakilan dari rakyat justru melakukan korupsi. Hal ini jelas sangat miris, karena mereka yang duduk di parlemen justru memakan uang hasil keringat rakyat-rakyat kecil. Mereka seakan sudah tidak memililiki hati sebagai rasa peduli dan kesadaran terhadap diri sendiri. Permasalahan ini kembali pada hal yang bernama sebuah kejujuran dan akhlak itu sendiri. Jika dari awal seseorang memiliki kejujuran yang tinggi, maka dimanapun seseorang berada maka kemungkinan kecil untuk melakukan sebuah ketidakjujuran ataupun korupsi. Sehingga, sebenarnya benang merah dari permaslahan korupsi ini yaitu terkait kejujuran dan akhlak.
Berdasarkan dua hal yang penulis soroti, sebenarnya hanya terkait mengenai akhlak atau moral seorang pemuda. Disinilah yang harus diperbaiki dari pemuda Indonesia, yaitu menanamkan mengenai moral yang baik. Penanaman moral ini dapat dilakukan dari berbagai sektor yaitu pada pendidikan melaui sekolah, lingkungan melalui karang taruna pemuda dan pemerintah melalui kebijakan-kebijakannya.
Berdaraskan pada sektor pendidikan dapat dengan cara adanya mata pelajaran khusus mengenai moral dan motivasi pemuda untuk bercita-cita menjadi bagian dari barisan perubahan Indonesia menjadi lebih baik. Dengan adanya bimbingan dan pembinaan secara rutin terhadap pelajar dan aksi nyata melalui event-event pelajar untuk menanamkan moral atau akhlak yang baik dan tentunya dengan kerjasama dengan guru dan sekolah yang baik.
Dalam hal lingkungan pemuda tinggal dapat melalui pembentukan karang taruna pemuda. Nantinya dalam sebuah karang taruna tersebut akan dialksanaakan berbagai event-event yang dapat bertujuan dalam pembentukan moral pemuda yang lebih baik. Seperti diadakannya sebuah kepanitiaan, sosialisasi kebangsaan, kajian tentang akhlak dan seminar atau acara lain tentang pemuda sebagai penerus dan penentu cita-cita bangs Indonesia.
Pemerintah dapat mengambil peranan yang cukup besar, yaitu melaui kebijakan-kebijkan yang dapat diterapkan di sekolah maupun lingkungan masyarakat sekitar. Seperti jika ada pemuda yang melakukan tindak kriminalitas maka akan diberikan rehabilitasi moral. Penegakan hukum yang lebih tegas terkait tindak ketidakjujuran seperti mencontek maupun mencotek missal kerjasama dengan guru maka ada sanksi yang tegas dan hukuman yang mendidik.
Pemuda merupakan alveolus bangsa Indonesia yang nantinya akan memberikan udara baru dan segar untuk Indonesia lebih sehat. Oleh karena itu, perlu juga pemuda diberikan asupan gizi pokoknya yaitu kebaikan akhlak atau moralnya. Sebab, berwal dari akhlak atau  moral yang baik dan sehat inilah akan muncul pemuda dengan alveolus yang sehat yang akan mengantarkan bangsa Indonesia menghasilkan udara yang segar, sehingga dapat tercapai cita-cita bangsa Indonesia yang berketuhanan, bermoral dan maju.


#MudaBerkarya
#cca19

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Arti Kebarokahan dalam Hidup?

Bismillah.. Sudah hampir 1 tahun berada di Bogor, kota hujan penuh keberkahan. Selayaknya di Jogja yang begitu banyak taman-taman surge (majelis ilmu), di Bogor pun cukup bertebaran taman-taman surge meskipun tidak sebanyak di Jogja. Memang, di Jogja setiap hari ada kajian dari waktu subuh hingga isya’ di berbagai masjid-masjid, kampong dan kampus. Maka tak heran jika ada teman yang mengatakan bahwa ‘Jogja itu surganya kajian’ .   Itulah mungkin salah satu dari kerinduan Jogja.. Salah satu majelis ilmu yang saya ikuti pada hari Sabtu, 21 September 2019 yakni kajian Ngariung Yuk yang ternyata udah batch 6. Kajian ini ternyata juga diadakan dari Bogor Raincake milik pasangan artis Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu (a.k.a cinta fitri yang terwujud di dunia nyata). Pada Kajian Ngariung Yuk batch 6 ini mengundang seorang Ustadz ternama yakni Ust Oemar Mita di The Sahira Hotel, Bogor. Meskipun ada kuota tapi acara ini gratis. Hal ini cukup menginspirasi saya bahwa bisnis yang kemud

Rekomendasi Buku dan Kelas Pra-Nikah

BAHAGIA: bukan tentang harta, tapi tentang rasa

          Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) didapuk sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan sebanyak 11,49% penduduk miskin pada 2022. Artinya, pengeluaran mereka berada di bawah garis kemiskinan Yogyakarta, yakni Rp551.342 per kapita/bulan. Sedangan Indeks Pembangunan Manusaia (IPM) di provinsi DIY tertinggi kedua nasional yakni sebesar 80,64 pada 2022. IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.Mari melihat satu data lagi yakni indeks kebahagiaan DIY sebesar 71,7 pada 2021, angka lebih besar dari rata-rata nasional yang sebesar 71,49. Indeks Kebahagiaan Indonesia merupakan indeks komposit yang dihitung secara tertimbang menggunakan dimensi (perasaan dan makna hidup) dan indikator dengan skala 0-100. Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan tingkat kehidupan penduduk yang semakin bahagia.                       Data kemiskinan,