Langsung ke konten utama

Resume Buku : "Selamatkan Indonesia"





Pada awal buku ini, beliau menceritakan tentang sejarah perjuangan Indonesia. Dahulu pendudukan fisik dan militer Belanda menyebabkan bangsa Indonesia kehilangan kemerdekaan, kemandirian dan kedaulatan politik, ekonomi, sosial, hukum dan pertahanan. Sedangkan sekarang ini pendudukan fisik dan militer asing itu secara resmi sudah tidak ada dan tidak kelihatan. Tetapi sebagai bangsa kita telah kehilangan kemandirian, dan sampai batas yang cukup jauh, kita juga sudah kehilangan kedaulatan ekonomi. Seharusnya Indonesia harus berkaca pada pengalaman sejarahnya untuk berubah ke arah yang lebih baik. Namun pada kenyataannya, sampai pada saat ini Indonesia belum menunjukkan suatu progress yang signifikan. Status Negara berkembang masih menjadi status kebanggaan Negara Indonesia sampai sekarang. Indonesia masih sangat mudah terpengaruh oleh tawaran kerjasama oleh pihak asing. Akan tetapi, Indonesia tidak menyadari bahwa kerjasama tersebut keuntungannya akan lebih besar
Globalisasi pada pokoknya berarti proses sebuah hubungan relasi yang terus meningkat di antara berbagai masyarakat sehingga kejadian yang berlangsung di sebuah negara mempengaruhi negara dan masyarakat lainnya. Seluruh Negara di dunia tidak akan mungkin terlepas dari pengaruh Globalisasi ekonomi, perdagangan, keuangan, politik, budaya, seni dan bahkan gaya kehidupan. Globalisasi menjanjikan untuk menjadikan dunia yang lebih baik terutama dalam politik ekonomi. Pada bidang ekonomi pasar akan tumbuh dahsyat dan akan menguntungkan seluruh masyarakat. Kemakmuran akan merata dan umat manusia akan bahagia. Namun, janji itu tidak terbukti. Globalisasi melahirkan kesenjangan negara kaya dan miskin dan menghilangkan kedaulatan negara yang lemah pertahanan nasionalnya seperti Indonesia.

            Pemerintah Indonesia telah menjadi pelayan kepentingan asing, banyak asset nasional seperti BUMN dan perbankan secara sistematik berpindah ke kepemilikan asing. Sebagian hutan dan tanah disewakan ke orang asing, sementara kekayaan tambang kita, baik migas maupun non-migas, hampir seluruhnya dikelola oleh perusahaan asing. Penjajahan ekonomi Indonesia oleh kekuatan perusahaan asing itu diberi pauing hukum dengan perundang-undangan dan berbagai keputusan poltik. Bahkan pendidikan mengalami liberalisasi, kolonialisasi lewat sebuah peraturan presiden. Permasalahan utama dari negeri ini adalah apa yang disebut “State Hijacking Corruption” oleh Pak Amien. Korupsi ini adalah korupsi yang mencengkram “tengkuk” kita tanpa memberi kesempatan kita untuk bergerak. Menurut Pak Amien, memang korupsi itu sudah tidak bisa terhindarkan lagi, memang pada setiap kekuasaan pasti ada korupsi,susah sekali untuk tidak. Pada 2008, sedikitnya 44 badan usaha milik negara (BUMN) akan dijual ke investor asing, seperti PT Perkebunan Nusantara (PT PN) III, IV, dan V, Adhi Karya, Sucofindo, Surveyor Indonesia, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Tabungan Negara, Krakatau Steel, serta kawasan industri di Medan dan Makassar. Hal itu tidak termasuk masalah lama seperti Exxon Mobil, Freeport.
            Hal yang harus kita lakukan kelak, berupa solusi yaitu, perlu adanya kepemimpinan alternatif yang bebas, merdeka, dan mandiri, adanya pemimpin muda yang memiliki wawasan nasional dan Internasional, adanya pemahaman bahwa kekuasaan adalah amanat rakyat yang harus dilaksanakan secara bijaksana, adanya kesetaraan, kesedarajatan, dan kesejajaran dalam berhubungan dengan negara lain, adanya sikap dari pemimpin untuk keluar dari korupsi yang menyandera negara.



PPB#8

#MudaBerkarya
@choir195

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Arti Kebarokahan dalam Hidup?

Bismillah.. Sudah hampir 1 tahun berada di Bogor, kota hujan penuh keberkahan. Selayaknya di Jogja yang begitu banyak taman-taman surge (majelis ilmu), di Bogor pun cukup bertebaran taman-taman surge meskipun tidak sebanyak di Jogja. Memang, di Jogja setiap hari ada kajian dari waktu subuh hingga isya’ di berbagai masjid-masjid, kampong dan kampus. Maka tak heran jika ada teman yang mengatakan bahwa ‘Jogja itu surganya kajian’ .   Itulah mungkin salah satu dari kerinduan Jogja.. Salah satu majelis ilmu yang saya ikuti pada hari Sabtu, 21 September 2019 yakni kajian Ngariung Yuk yang ternyata udah batch 6. Kajian ini ternyata juga diadakan dari Bogor Raincake milik pasangan artis Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu (a.k.a cinta fitri yang terwujud di dunia nyata). Pada Kajian Ngariung Yuk batch 6 ini mengundang seorang Ustadz ternama yakni Ust Oemar Mita di The Sahira Hotel, Bogor. Meskipun ada kuota tapi acara ini gratis. Hal ini cukup menginspirasi saya bahwa bisnis yang kemud

BAHAGIA: bukan tentang harta, tapi tentang rasa

          Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) didapuk sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan sebanyak 11,49% penduduk miskin pada 2022. Artinya, pengeluaran mereka berada di bawah garis kemiskinan Yogyakarta, yakni Rp551.342 per kapita/bulan. Sedangan Indeks Pembangunan Manusaia (IPM) di provinsi DIY tertinggi kedua nasional yakni sebesar 80,64 pada 2022. IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.Mari melihat satu data lagi yakni indeks kebahagiaan DIY sebesar 71,7 pada 2021, angka lebih besar dari rata-rata nasional yang sebesar 71,49. Indeks Kebahagiaan Indonesia merupakan indeks komposit yang dihitung secara tertimbang menggunakan dimensi (perasaan dan makna hidup) dan indikator dengan skala 0-100. Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan tingkat kehidupan penduduk yang semakin bahagia.                       Data kemiskinan,

Ruh Langit Keluarga

  Ahad, 28 Mei 2023 [Catatan Singkat: Kelas Jadi Istri bersama Teh Febrianti Almeera] Bismillahirahmanirrahim.. Sesi ini beliau banyak menyampaikan terkait visi misi sebuah keluarga, bagaimana seharusnya menjadi istri yang sesuai dengan fitrah. Setiap keluarga itu isinya perjuangan, dengan perjuangannya masing-masing yang pastinya berbeda setiap keluarga. Visi keluarga : setiap muslim itu harusnya mempunyai visi yang sama yakni meraih ridha Allah supaya mendapatkan tiket masuk surga. Nah, baru misinya (langkah-langkah untuk mewujudkan visi) yang berbeda setiap keluarga. Misi keluarga : merupakan peleburan potensi suami dan istri menjadi potensi yang lebih besar dan harus mempunyai ruh langit . Misi ini datang dari Allah, dilakukan oleh suami yang dibantu oleh istri. Misi ini dipegang oleh suami, maka ketika kita memilih suami berarti kita juga sedang memilih nahkoda untuk melakukan perjalanan bahtera rumah tangga. Beliau juga menyampaikan terkait bagaimana cara kita menemuk