Langsung ke konten utama

Kisah Kehidupan Nyata (KKN) - [Part 2]



Petualangan Dimulai....

Day 1
Pagi hari 21 Juni 2016 sudah berpamitan dan minta doa restu kepada orang tua dan kemudian diantarkan ke GSP. Bersama koper dan 2 tas besarku untuk persiapan hidup di desa selama kurang lebih 1,5 bulan. Awalnya kami berencana untuk berangkat pukul 07.00 WIB, tetapi karena ada misscom dengan pihak bus maka kami berangkat pukul 08.30 WIB. Bismillah, kami berangkat menuju lokasi KKN sambil tidur diperjalanan. Alhamdulillah, sekitar pukul 10.30 kami sampai di desa tersebut dan disambut oleh Pak Kepala Desa dan jajarannya. Kemudian, bu Ludmilla selaku DPL menyerahkan mahasiswa KKN terhadap pihak desa yang bersangkutan. Saya sub unit A ditempatkan di desa Pltn bersama sub unit B. Pondokan cewek dan cowok ditempatkan secara terpisah.  Setelah itu, kami langsung menuju pondokan cewek Pltn dan menata kamar. Dari mulai menyapu, memasang tali jemuran di dalam kamar, memasang gorden pintu dan menata barang. Ketika Bira sedang mencoba mengencangkan tali dengan naik ke kasur, terdengar bunyi ‘kreekk…’ yaitu kayu kasurnya patah. Kami pun segera melakukan tindakan untuk membawa kasur tersebut keluar kamar. Sampai dzuhur tiba, kami pun melaksanakan sholat di masjid Al-Huda disamping pondokan dan setelah itu dilanjutkan revitalisasi pondokan hingga ashar. Saat itu pula kami membuat jadwal piket untuk mengambil makanan dan mencuci. Malam pertama itu pun kami ‘disambut’ oleh tikus dan kodok. Alhamdulilah ada mbak Dana dan mbak Cici selaku bu dokter hewan. J . Tarawih pertama di masjid RT 03. Malam pertama itu, mas Tyo, Ela dan Bira bertolak ke Jogja untuk membeli perlengkapan alat-alat pondokan.

Day 2
Tanggal 22 Juni 2016 merupakan sahur pertama bersama teman-teman seperjuangkan KKN dengan menu sederhana dan dilanjutkan subuhan di masjid. Setelah itu, mandi dan bersiap-siap untuk sosialisasi dengan berkunjung ke rumah-rumah warga sejak pukul 08.30-11.00. Dilanjutkan istirahat siang, da nada rapat tim inti pukul 14.00-16.00 di pondokan cowok membahas program kerja dan berbagai tantangan yang harus kami hadapi disini.  Malam kedua ini, kami bergantian tarawih di mushola RT 02 (khaira ummah) dan bercengkrama dengan ibu-ibu lainnya. Malam ini suasana cukup ramai dengan mini talkshownya mb Inda dan Fatma yang membagikan ilmunya kepada kami. J

Day 3
Sudah memasukki hari ketiga yaitu hari kamis, dimana ada jadwal buka bersama di RT 03 (masjid al-huda). Pagi harinya kami melanjutkan sosialisasi ke warga desa dan bertemu berbagai warga yang meiliki watak dan karakter yang berbeda-beda. Ada juga seorang bapak yang kritis dan peduli terhadap permasalahan desa dengan beliau menjelaskan berbagai pandangan dan analisisnya, sepeRTi masalah lingkungan, kesehatan, sampah dan kurangnya sikap religius. Ada juga seorang kakek yang sedang sendirian di rumah karena istrinya sedang menjenguk anaknya di Jakarta. Kakek itu usianya sudah cukup tua dan beliau bercerita tentang hiburannya kalau dirumah nonton ‘si boy’. Disini, jadi inget Arumi (sang adek lucu tetangga pondokan kami) yang bercerita kalau favoritnya adalah sosok boy dan reva. Hari telah menjelang sore, kami pun bersiap untuk buka bersama di masjid. Mengingat, antrian mandi yang banyak (12 orang dan hanya 1 kamar mandi) maka hanya beberapa yang hadir duluan di masjid. Buka bersama dimasjid yang dihadiri oleh banyak warga dan disi dengan tausyiah. Jadwal mala mini kami berpindah tarawih di mushola RT 01, tetapi hanya beberapa orang (cuma da 3 motor) saja karena jarak yang cukup jauh. Setelah tarawih dilanjutkan rapat rencana program di pondokan cewek (sebagai tempat pusat koordinasi).

Day 4
Hari keempat dan hari jumat. Jumat pagi kami dari tim klaster saintek bersiap untuk survey ke balai desa untuk sharing-sharing program klaster kami. Setelah selesai survey, kami tim saintek melakukan rapat tentang berbagai program saintek yang penuh dengan pembangunan dan infrastruktur. Meskipun cowoknya cuma satu (mak Daniel), tapi 4 cewek lainnya juga strong kok.  Jumat sore adalah jadwal buka bersama di mushola RT 02. Kali ini temen-temen pada bahagia buber dengan makanan yang istimewa dan teh nikmat buatan bu Cucun. Dilanjutkan tarawih bersama dan rapat klaster dan penyusunan LRK.

Day 5
Sabtu, 25 Juni 2016 merupakan jadwal buka bersama di RT 01 mushola Al-Hijrah. Karena tahu kalau jarak yang lumayan jauh dan antrian mandi yang cukup panjang, maka kami berempat (aku, Dita, mb Inda dan Mb Intan) memutuskan untuk berangkat lebih awal dengan berjalan kaki. Teman-teman yang lain beberapa menyusul dengan menggunakan motor dan akhirnya kami pun pulang dengan bergantian antar jemput karena motor yang sedikit. Setelah itu dilanjutkan tarawih di mushola RT 03 dekat dengan pondokan. Selepas sholat tarawih kami fixsasi jam LRK bersama temen-temen Saintek sampai jam 9 malam. Tiba tiba ada mbak-mbak dari karang taruna yang dating ke pondokan untuk meminta perwakilan ikut rapat lomba Ramadhan besok. :o sekaligus meminta perwakilan untuk menjadi juri lomba. Alhasil, aku, Mb Inda, Ela, Dewi, Fatma dan Mb Intan yang meluncur dating ke mushola RT 02 untuk rapat bersama panitia lain. Sampailah kami disana bersama beberapa panita lomba dan juga bapak-bapak. Malam itu pun ternyata masih mencari juri dan jumlah peserta pun belum fix, dari panitia pun meminta ada perwakilan untuk menjadi juri lomba. Sedikit berdebat dengan mb Inda , hehe akhirnya mb Inda juri lomba Al-Qur’an dan aku Iqra’, untuk yang cowok ada Bayu. Tapi, aku mengapresiasi dengan pelaksanaan lomba ini. Meskipun ditengah kondisi anak-anak yang minim, tapi tetap memulai langkah kebaikan meskipun itu hanya tingkat desa. Semoga dari langkah kecil ini menjadi tonggak semangat besar selanjutnya.

Day 6
Hari Ahad pagi, 26 Juni 2016. Pagi ini harus bersiap-siap bangun pagi dan mandi lebih awal untuk menghadiri lomba Ramadhan yang sudah dirapatkan semalam. Acaranya jam 9 pagi, akhirnya aku dan mb Inda langsung naik motor menuju lokasi dan jam 08.58 kami sudah sampai di mushola. Tapi, masih sepi dan belum ada orang. Karena bingung, kami lurus terus sampai pintu gapura desa (haha) dan akhirnya kami puter balik lagi menuju mushola sambil menunggu. Setelah beberapa menit akhirnya mulai berdatangan panitia dan beberapa peserta lomba. Lomba dimulai, aku dan mb Inda pun menempati posis juri lombanya masing-masing. Anak-anak disini cukup antusias dengan lombanya, sekitar 25 anak yang mengikuti lombanya. Pukul 11 siang lomba telah selesai, tinggal menunggu perhitungan nilai. Sambil menunggu, aku berbincang-bincang dengan mb Siska selaku wakil ketua Karang Taruna. Akhirnya diumumkanlah pemenang juara 1,2,3 dan harapan 1 dilanjutkan foto bersama. Alhamdulillah…

Day 7
Sudah hari ke-7 aja nih. Hari ini bu DPL akan menjenguk kami. Selain itu pagi ini aku dan Dita kebagian jadwal piket (mencuci piring,dll) J . Akhirnya siang sekitar pukul 11.47 WIB ibu DPL datang ke pondokan kami untuk menengok kondisi dan berdiskusi terkait program-program KKN sampai waktu Ashar. Berbagai masalah yang harus siap kami hadapi dan selesaikan bersama-sama, karena beginilah hidup bermasyarakat. Jadi inget kata Bapak, manajemen sosial itu lebih susah daripada manajemen keuangan. Semangat mengabdi, kerja ikhlas kerja cerdas….

Day 8
Hari selasa ini, jam 09.00-13.00 kami semua melakukan presentasi program kerja KKN ke Balai Desa dan mengunjungi di setiap ketua RT. Dimana sebelumnya kami sudah berkunjung ke Pak Camat. Hari ini semua Kormater dan beberapa anggota memaparkan setiap program kerjanya kepada pihak perangkat desa. Program sainteklah yang paling banyak, ‘berat’ dan mahal…. J

Day 9
Untuk menindaklanjuti beberapa program kerja dari saintek, maka pagi ini pukul 09.30-12.00 klaster saintek mengunjungi kantor lingkungan hidup Purworejo. Dengan mengendarai sepeda motor, kami berempat (Fia,Dita,Isa dan aku) menuju kota Purworejo yang lumayan jauh dengan kondisi jalan yang kurang baik. Sebenarnya kami juga tidak tahu persis dimana letak kantornya. Akhirnya kami menuju kantor Bupati dan tanya orang letak KLH Purworejo dan sampailah kami disana. Alhamdulillah dapat bertemu langsung dengan bapak kepala KLH nya. Beliau menyambut dengan hangat dan menyenangkan. Kemudian kami berbincang-bincang dan berdiskusi terkait permasalahan sampah sampai merembet bahas Islam radikalisme. Bapaknya memang suka cerita J. Kami pun menyampaikan maksud kedatangan kami untuk meminta kerjasama dalam pengadaan sampah. Tapi, ternyata hal sepert itu perlu proposal dan baru dapat cair dananya setahun setelahnya. Namun, beliau menyampaikan bahwa siap untuk menjadi narasumber. Kemudian, beliau memperlihatkan kepada kami tong sampah dan alat komposter yang berada di KLH. Selain itu kami juga diajak berkeliling kantor untuk melihat komposter yang sudah digunakan di KLH. Setelah selesai kami pun pulang dengan sedikit ‘nyasar’. Siang harinya pun kami berrcengkrama hingga terjadilah insiden pertama yakni Dita tidak sengaja menendang bola (gelas) yang entah kok bisa disitu padahal tadi udah disingkirkan. Pecahannya pun tercecer di dalam selipan tikar dan sempat melukai jari tanganku. Alhamdulillah langsung ditangan sama perawat kami (mb Inda) makasih ya Mbak :*. Kami pun punya tugas untuk membersihkan tikar itu sampai benar-benar bersih karena biasanya dibuat tidur dan duduk. Malam harinya kami rapat program kerja untuk sub unit A.

Day 10
Tanggal 30 Juni 2016 adalah akhir bulan Juni. Pagi ini kami dari klaster saintek pergi menuju balai desa untuk berkoordinasi terkait materi pelatihan Microsoft office dan detail plangisasi lembaga desa. Kemudian untuk plaangisasi lembaga desa, kami diminta untuk bertanya kepada balai desa candi. Sore itu pun kami mengikuti buka bersama di masjid RT 03 dialnjutkan tarawih bersama. Selesai sholat tarawih, kami melakukan rapat takbiran bersama karang taruna di balai desa hingga pukul 10 malam.

Day 11
Sudah memasuki hari pertama di bulan Juli dan bertepatan pada hari Jumat. Pagi ini kami (aku, Fia dan Dita) berkunjung ke balai desa candiuntuk berkordinasi terkait plangisasi lembaga desa. Kami bertanya terkait pemesanan dan harganya. Setelah itu, kami langsung menuju mushola RT 02 untuk membantu membungkusi bingkisan yang akan dibagikan untuk anak yatim dan dhuafa. Siang sekitar jam 2 kami mebeli tong sampah di toserba terdekat dan sorenya jadwal buka bersama di mushola RT 02.

Day 12
Hari kedua dibulan Juli, semoga Allah senantiasa menguatkan kami semua. Pagi ini aku dan Dita belanja bahan dan perlengkapan untuk program saintek di toko bangunan. Belanja pylox, cat, amplas dan lain lain. Setelah itu dilanjutkan membuat tulisan tong sampah dan membantu dekorasi takbiran sampai Ashar. Lanjut agenda buka bersama di mushola RT 01.

Day 13
Hari Ahad dan H-3 lebaran. Pagi ini kami menghadiri kegiatan pembagian penyaluran bingkisan kepda anak yatim dan kaum dhuafa dari Yayasan Bna Asih sekaligus pemberian hadiah lomba Ramadhan yang lalu di balai desa. Setelah itu, siang pukul 12.30 WIB kami melakukan rapat koordinasi terkat persiapan takbiran dan rapat unit sampai sore.  Malam harinya aku dan Fia mulai menyicil program pokok kita yaitu pembuatan infografis sampai larut malam.

To be continue..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Arti Kebarokahan dalam Hidup?

Bismillah.. Sudah hampir 1 tahun berada di Bogor, kota hujan penuh keberkahan. Selayaknya di Jogja yang begitu banyak taman-taman surge (majelis ilmu), di Bogor pun cukup bertebaran taman-taman surge meskipun tidak sebanyak di Jogja. Memang, di Jogja setiap hari ada kajian dari waktu subuh hingga isya’ di berbagai masjid-masjid, kampong dan kampus. Maka tak heran jika ada teman yang mengatakan bahwa ‘Jogja itu surganya kajian’ .   Itulah mungkin salah satu dari kerinduan Jogja.. Salah satu majelis ilmu yang saya ikuti pada hari Sabtu, 21 September 2019 yakni kajian Ngariung Yuk yang ternyata udah batch 6. Kajian ini ternyata juga diadakan dari Bogor Raincake milik pasangan artis Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu (a.k.a cinta fitri yang terwujud di dunia nyata). Pada Kajian Ngariung Yuk batch 6 ini mengundang seorang Ustadz ternama yakni Ust Oemar Mita di The Sahira Hotel, Bogor. Meskipun ada kuota tapi acara ini gratis. Hal ini cukup menginspirasi saya bahwa bisnis yang kemud

BAHAGIA: bukan tentang harta, tapi tentang rasa

          Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) didapuk sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan sebanyak 11,49% penduduk miskin pada 2022. Artinya, pengeluaran mereka berada di bawah garis kemiskinan Yogyakarta, yakni Rp551.342 per kapita/bulan. Sedangan Indeks Pembangunan Manusaia (IPM) di provinsi DIY tertinggi kedua nasional yakni sebesar 80,64 pada 2022. IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.Mari melihat satu data lagi yakni indeks kebahagiaan DIY sebesar 71,7 pada 2021, angka lebih besar dari rata-rata nasional yang sebesar 71,49. Indeks Kebahagiaan Indonesia merupakan indeks komposit yang dihitung secara tertimbang menggunakan dimensi (perasaan dan makna hidup) dan indikator dengan skala 0-100. Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan tingkat kehidupan penduduk yang semakin bahagia.                       Data kemiskinan,

Ruh Langit Keluarga

  Ahad, 28 Mei 2023 [Catatan Singkat: Kelas Jadi Istri bersama Teh Febrianti Almeera] Bismillahirahmanirrahim.. Sesi ini beliau banyak menyampaikan terkait visi misi sebuah keluarga, bagaimana seharusnya menjadi istri yang sesuai dengan fitrah. Setiap keluarga itu isinya perjuangan, dengan perjuangannya masing-masing yang pastinya berbeda setiap keluarga. Visi keluarga : setiap muslim itu harusnya mempunyai visi yang sama yakni meraih ridha Allah supaya mendapatkan tiket masuk surga. Nah, baru misinya (langkah-langkah untuk mewujudkan visi) yang berbeda setiap keluarga. Misi keluarga : merupakan peleburan potensi suami dan istri menjadi potensi yang lebih besar dan harus mempunyai ruh langit . Misi ini datang dari Allah, dilakukan oleh suami yang dibantu oleh istri. Misi ini dipegang oleh suami, maka ketika kita memilih suami berarti kita juga sedang memilih nahkoda untuk melakukan perjalanan bahtera rumah tangga. Beliau juga menyampaikan terkait bagaimana cara kita menemuk