BINCANG BERSAMA SANG JUARA INTERNASIONAL
Bismillah…
Mungkin ini sedikit resume dari
acara SIC 2 Akbar ahad, 30 April 2014 @Audit MIPA tadi bincang-bincang bersama sang juara internasional yang
keren dan kece bingits :D.
Beberapa hal yang masih terlintas dan teringat dalam pikiran saya.
Dalam acara kali ini, ada 2
narasumber yang luar biasa yaitu mas Malik Khidir (elins) dan mas Muhammad
Pauzan (fisika) yang dibersamai oleh moderator mas Iqbal. Sebenarnya saya
bingung mau nulis darimana, karena mendengar cerita-cerita dari beliau berdua
itu sangat luar biasa dan semua yang beliau katakan itu sangat syarat makna dan
menginspirasi.
Berawal dari narasumber kita yang
pertama yaitu mas Malik Khidir yang sudah berprestasi di kancah internasional
dengan usia yang masih muda. Beliau telah meraih medali karena robotnya keren
dan termasuk dalam kategori robot yang tercepat dalam kompetisi robotic di
Amerika Serikat mengharumkan nama UGM dan Indonesia, sampai-sampai mas Khidir
ditawarin kuliah S2 disana. Robot beliau juga sudah diekspose oleh beberapa
stasiun televise seperti tvone, sctv dan lain-lain. Selain itu mas Khidir juga
ditawarin proyek pembuatan kapal selam untuk TNI Angkatan Laut Indonesia dengan
biaya yang cukup bombastic, hehe.
Namun, dibailik kesuksesan dan
prestasi beliau tersebut tidak didapat secara instan dan cuma-cuma. Semua itu
membutuhkan sebuah proses dan perjalanan yang berat dan panjang. Mas Khidir
yang pernah mengenyam pendidikan di pondok pesantren ini juga mengalami
lika-liku perjuangan untuk mencapai sebuah kesuksesan. Mas Khidir ini juga
bercerita mengenai kesehariannya yang jarang tidur, nilai dan ipk kuliah yang
kurang dan lain-lain. Beliau bercerita bagaimana awal mulanya menyukai dunia robotik,
awalnya beliau mencoba mengikuti beberapa organisasi di FMIPA namun tidak cocok
dan memutuskan untuk bergabung dengan robotic, dan akhirnya beliau menekuni
dunia robotic ini.
Mas Khidir ini biasanya mulai merakit
robotnya sekitar diatas pukul 12 malam, sebab ilham itu turun ketika 1/3 malam
terakhir. Ada suatu ketika beliau pulang jam 3 malam dari kampus dengan membawa
robot rakitannya, tiba-tiba beliau dicegat sama segerombolan orang yang ingin
merampok. Akhirnya robot hasil rakitannya itu dirusak/dibanting, bahkan motornya
pun hampir dirampok tapi gak jadi karena ada orang yang menolongnya. Alhasil,
mas Khidir pulang menuntun motornya sambil membawa serpihan-serpihan robotnya
dan saat itu turun hujan.
Tak hanya itu, beliau juga
menceritakan ketika di pesantren disana benar-benar diajarkan apa itu arti
solidaritas dan kesabaran yang luar biasa. Dari pesantren tersebut mas Khidir
juga mandapatkan ilmu agama yang kuat dan sangat terpatri dalam sanubarinya,
disana beliau juga menghafal Al-Qur’an dan kata mas Khidir waktu ngerakit robot
pun sambil menghafal ataupun membaca Al-Qur’an. Memang disana diajarkan
disiplin dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, sesempat apapun itu. Beliau juga
mengatakan bahwa sebenarnya robot itu juga berdzikir , dengan sistem bilangan
biner 0 1 0 1 0 seperti analogi Laa illahaaillalah yaitu 0 (tidak ada tuhan)
1(Allah) . Menurut beliau “Kesuksesan itu mustahil muncul dari sebuah
kemewahan, kesuksesan itu bermula dari sebuah kesederhanaan.” Seperti salah
satu tips dari mas Khidir yaitu puasa daud( 1 hari puasa 1 hari enggak) yang
membuat lapar itu justru menjadi sebuah senjata untuk bisa fokus dalam
mengerjakan sesuatu. Sempet teringet cerita beliau yang pernah kuliah ke kampus
pake sarung coba’… haha. Emang sih nggak melanggar peraturan.
Menurut beliau sukses itu ketika
kita bisa bermanfaat untuk diri kita, keluarga, orang lain dan bangsa ini. Seperti
yang dikatakan beliau “Kalau kita kuliah cuma diniatkan untuk mendapatkan
nilai/ipk 4 ataupun terbaik tapi ilmu kita tidak bermanfaat/tidak diterapkan
untuk kemanfaatan orang lain sama saja kita dengan seorang pecundang.” Itu
menurut saya merupakan kata-kata yang mak jleb benernya... hehe. That’s right. Teringat juga kata mas Khidir "di Amerika sana teknologinya sangat canggih, waktu sana disana aja kereta api nyampe tingkat 4, mereka keren tapi sayangnya satu... mereka gak percaya Tuhan".
Kemudian, yang tidak kalah
supernya adalah mas Pauzan yang sudah menjadi tim riset di sebuah univeritas
Jepang. Saat ini beliau sedang menempuh S2 nya di FMIPA UGM juga. Mas Pauzan
ini berasal dari Nusa Tenggara (Lombok), bermula cerita beliau saat duduk
dibangku SMP yang akan melanjutkan ke SMA. Mas Pauzan ini ingin sekali masuk ke
sekolah SMA favorit dikotanya, namun setelah dicoba takdir Allah berkata lain
dan mas Pauzan akhirnya diterima dan bersekolah di SMA sekitar kecamatan.
Setelah SMA beliau bingung antara ingin melanjutkan kuliah di UGM atau di
UNRAM, akhirnya mas Pauzan ini mendaftarkan pilihan di UGM dulu baru di UNRAM,
biasanya temen-temen beliau rata-rata hanya mendaftar di UNRAM saja. Namun, mas
Pauzan memberanikan tekad untuk daftar UGM dan
akhirnya beliau diterima di Fisika UGM. Menurut mas Pauzan diterima di
UGM itu merupakan sebuah kesuksesan tersendiri bagi beliau sekaligus dapat
membanggakan orang tua.
Mas Pauzan yang mantan presiden
LSiS 2011 ini telah menjadi tim riset di Saitama University di Jepang. Beliau
berada di Jepang sekitar 2 bulanan, bercerita menganai banyak hal dari masalah
makanan, budaya, ilmu dan sebagainnya. Bercerita
mengenai makanan yang bermacam-macam dan sebagai umat muslim mas Pauzan juga
harus selektif dalam memilih makanan. Beliau, sangat berhati-hati karena disana
mayoritas makanannya tidak halal, kecap dan saos pun beliau memilih untuk tidak
membeli karena meragukan kehalalannya. Beliau justru lebih sering memasak
sendiri dengan bahan seadannya dan sambal yang dibawa dari rumah. Kemudian beliau
juga bercerita mengenai orang-orang Jepang yang sangat pekerja keras dan
disiplin. Jika mereka berjanjian untuk bertemu, mereka selalu ontime/tepat
waktu, mereka sangat menghargai waktu bahkan biasanya mereka sudah datang 15
menit sebelum jam perjanjiannya. Selain itu, mereka focus dalam melaksanakan
suatu pekerjaan. Mereka terkadang seling melembur pekerjaan di kantor hingga
larut malam, dan mereka pulang ke rumah hanya untuk istirahat. Sehingga, mereka
pulang ke rumah benar-benar istirahat total tanpa beban apapun. Namun, disisi
lain ada kekurangannya yaitu mereka kurang perhatian dengan keluarga mereka
sendiri karena kesibukannya masing-masing.
Mas Pauzan merupakan sosok yang
sangat menyayangi keluarganya. Orang tua dan keluarga merupakan salah satu motivasi beliau untuk
tetap mencari ilmu dan berkarya. Sebab, saudara-saudaranya banyak yang akhirnya
menjadi TKI, namun keluarga mas Pauzan ini termasuk keluarga yang sadar akan
pendidikan. Sehingga, mas Pauzan merupakan sosok yang dibanggakan oleh
keluarganya. Terus, kemarin itu adeknya cewek mas Pauzan tiba-tiba didatangkan
dalam acara tersebut.*kayak talkshow di tipi tipi aja, hehe. Surprise untuk mas
Pauzan dihardirkan adeknya, disitu adeknya ditanya-tanya mengenai mas Pauzan. “
mas Pauzan itu kalau dirumah itu pendiem, rajin ngaji,…” kata adeknya. Karena prestasi
beliau adeknya sempat iri karena yang dibanggakan hanya kakaknya. selain itu,
kata adeknya beliau sering menasehatinya dan mengajarinya. Adeknya yang polo
situ juga cerita kalau mas Pauzan ini melarang adeknya pacaran, katanya kalau
masih telponan abis lulus disuruh nikah. Hehe. Salah satu cita-cita mas Pauzan
adalah ingin melihat adek-adeknya kelak menjadi orang yang sukses. Aamiin …
Luarrr Biasssa… mereka orang
orang yang hebat. Pengen jadi seperti beliau-beliau. Mungkin ini ada beberapa
tips yang saya tangkap dari mas Khidir dan mas Pauzan.
Ø Niat
lilahita’ala
Ø Fokus
dalam melakukan sesuatu/mengapai cita-cita.
Ø Kesederhanaan
insyaaAllah akan mengantarkan kesuksesan
Ø Displin
Ø Sabar
Ø Kegigihan
dan keberanian
Ø Dukungan
dan doa dari orang tua dan keluarga
Ø Menggunakan
waktu dengan sebaik-baiknya
Ø Mampu
mengalahkan ego kita
Ø Istiqomah
dan semangat
Ø Beribadah
dengan baik dan sungguh-sungguh
Ø Puasa,
sholat tahajud, ngaji dan ibadah sunnah lainnya
Semoga kelak kita menjadi orang
yang bermanfaat untuk orang lain, bangsa, agama dan diri sendiri. Aamiin …
#Berkarya
#Berkarya
-cca19-
Komentar
Posting Komentar