Langsung ke konten utama

Rekomendasi Buku : "Jangan Jadi Bebek"



Tulisan Mading MII Part#3

Bismillah…
REKOMENDASI BUKU
Jangan Cuma Jadi Follower…!
Saat ini, muslim di Indonesia telah banyak termakan oleh budaya-budaya maupun lifestyle dari negera barat. Padahal Negara Indonesia yang ‘notabene’ merupakan Negara dengan jumlah umat muslim terbesar, justru tidak terlihat warna indah mereka sebagai umat muslim. Banyak dari mereka, terutama remaja yang sedang masa peralihan dan pencarian jati diri, mereka pastinya akan mencoba hal-hal yang baru.
Dalam bukunya ini, penulis menceritakan bagaimana kondisi remaja saat ini yang mudah terpengaruh. Mulai dari budaya barat yang menjadi ‘trend’ remaja seperti valentine’s day, gila music berlebihan, hedonisme, kekerasan dan pornografi. Tak hanya itu, di dalam buku ini penulis juga menjelaskan mengenai perilaku dan moral remaja yang semakin marak, seperti narkoba, tawuran, seks, pacaran, gay/lesbian dan aborsi. Hal-hal tersebut sering terjadi pada remaja yang hanya awalnya ‘ikut-ikutan’ dengan temannya. Kebanyakan remaja muslim saat ini hanya menjadi follower terhadap ‘trend’ budaya barat yang bersebrangan dengan Islam. Sehingga, dalam buku ini penulis menjelaskan secara detail dan santai mengenai fakta-fakta permasalahan yang sering terjadi di lingkungan remaja. Pengemasan bahasa yang ‘gaul’ sehingga remaja sangat enjoy dalam membaca dan memahaminya.
Dalam buku ini juga dijelaskan bagaimana sebaiknya sebagai remaja muslim juga harus hidup dengan ajaran Islam. Buku ini bertujuan untuk menyelamatkan generasi harapan bangsa dari budaya-budaya baru yang merusak moral. Disini dijelaskan bagaimana muslim itu harus bertindak, tidak hanya jadi follower saja namun bisa menjadi leader/pemimpin yang dapat melakukan sebuah perubahan yang lebih baik. Buku ini akan lebih bagus lagi jika dimiliki oleh setiap remaja muslim.

 

#MencobaBerkarya
@choir195

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Arti Kebarokahan dalam Hidup?

Bismillah.. Sudah hampir 1 tahun berada di Bogor, kota hujan penuh keberkahan. Selayaknya di Jogja yang begitu banyak taman-taman surge (majelis ilmu), di Bogor pun cukup bertebaran taman-taman surge meskipun tidak sebanyak di Jogja. Memang, di Jogja setiap hari ada kajian dari waktu subuh hingga isya’ di berbagai masjid-masjid, kampong dan kampus. Maka tak heran jika ada teman yang mengatakan bahwa ‘Jogja itu surganya kajian’ .   Itulah mungkin salah satu dari kerinduan Jogja.. Salah satu majelis ilmu yang saya ikuti pada hari Sabtu, 21 September 2019 yakni kajian Ngariung Yuk yang ternyata udah batch 6. Kajian ini ternyata juga diadakan dari Bogor Raincake milik pasangan artis Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu (a.k.a cinta fitri yang terwujud di dunia nyata). Pada Kajian Ngariung Yuk batch 6 ini mengundang seorang Ustadz ternama yakni Ust Oemar Mita di The Sahira Hotel, Bogor. Meskipun ada kuota tapi acara ini gratis. Hal ini cukup menginspirasi saya bahwa bisnis yang kemud

BAHAGIA: bukan tentang harta, tapi tentang rasa

          Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) didapuk sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan sebanyak 11,49% penduduk miskin pada 2022. Artinya, pengeluaran mereka berada di bawah garis kemiskinan Yogyakarta, yakni Rp551.342 per kapita/bulan. Sedangan Indeks Pembangunan Manusaia (IPM) di provinsi DIY tertinggi kedua nasional yakni sebesar 80,64 pada 2022. IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.Mari melihat satu data lagi yakni indeks kebahagiaan DIY sebesar 71,7 pada 2021, angka lebih besar dari rata-rata nasional yang sebesar 71,49. Indeks Kebahagiaan Indonesia merupakan indeks komposit yang dihitung secara tertimbang menggunakan dimensi (perasaan dan makna hidup) dan indikator dengan skala 0-100. Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan tingkat kehidupan penduduk yang semakin bahagia.                       Data kemiskinan,

Ruh Langit Keluarga

  Ahad, 28 Mei 2023 [Catatan Singkat: Kelas Jadi Istri bersama Teh Febrianti Almeera] Bismillahirahmanirrahim.. Sesi ini beliau banyak menyampaikan terkait visi misi sebuah keluarga, bagaimana seharusnya menjadi istri yang sesuai dengan fitrah. Setiap keluarga itu isinya perjuangan, dengan perjuangannya masing-masing yang pastinya berbeda setiap keluarga. Visi keluarga : setiap muslim itu harusnya mempunyai visi yang sama yakni meraih ridha Allah supaya mendapatkan tiket masuk surga. Nah, baru misinya (langkah-langkah untuk mewujudkan visi) yang berbeda setiap keluarga. Misi keluarga : merupakan peleburan potensi suami dan istri menjadi potensi yang lebih besar dan harus mempunyai ruh langit . Misi ini datang dari Allah, dilakukan oleh suami yang dibantu oleh istri. Misi ini dipegang oleh suami, maka ketika kita memilih suami berarti kita juga sedang memilih nahkoda untuk melakukan perjalanan bahtera rumah tangga. Beliau juga menyampaikan terkait bagaimana cara kita menemuk