Bismillah, ya skripsi ini masih harus
diperjuangkan. Usaha pun harus saya lakukan semaksimal mungkin. Segala cara
saya tempuh untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dalam skripsi saya. Usaha
selalu setia mengirim email penulisnya, meminta bantuan temen buat ikut
mengemail, sms, bertanya ke dosen dan banyak hal lainnya. Kalau dalam Al Qur’an usaha maksimal itu (mastho’tum) dan menurut seorang ulama
arti kata mastho’tum itu seperti kita
berlari mengelilingi lapangan bukan berapa banyak kali putaran, tetapi sampai
sudah tidak kuat lagi atau sampai di titik mau pingsan. Hmh... MasyaAllah
begitulah ternyata yang dinamakan berusaha maksimal. Sampai titik darah
penghabisan, hingga kita tidak lagi mengeluh karena tidak lagi berdaya. Sulit
memang, tapi itulah perjuangan. Sebab tidak ada perjuangan tanpa sebuah
pengorbanan.
Ketika
sudah berusaha maksimal, saatnya dengan sepenuh hati bertawakal pada Allah.
Saat itu, rasanya sudah berada dititik kritis, entah sudah berapa kali saya
menangis. Menangis seakan merasa sudah tidak lagi sanggup untuk
menyelesaikannya. Hingga beberapa kali ketika pulang, dijalan raya yang penuh
dengan keramaian kehidupan saya sering berpikiran bahwa saya sendiri yang
mempunyai masalah dan tak tahu bagaimana solusinya. Astagfirullah, itu merupakan kesalahan besar yang telah saya
lakukan. Di sinilah, keimanan saya mulai diuji. “Apakah saya sudah sepenuhnya yakin bahwa Allah pasti memberikan solusi
dari sebuah permasalahan?”. “Apakah saya meragukan janji Allah untuk setiap
hambaNya yang selalu berdoa dan berusaha?”. “Apakah Allah tidak memperhatikan
hambaNya?”. Ya, di saat itu saya merasa bahwa tingkat keimanan saya
benar-benar diuji. Seberapa besar saya bergantung pada Allah, apakah sudah 100%
hati ini bertawakal padaNya.
Saat itu,
saya mencoba untuk menyempurnakan keyakinan melalui memperkuat ibadah, tilawah
dan juga nonton lagi ceramahnya Ust Hanan Attaki yang berhubungan dengan
masalah, janji Allah, pertolongan Allah dan lain-lain. Seiring berjalannya
waktu, sekitar beberapa minggu saya merasa lebih tenang dalam menghadapi ini
semua. Alhamdulillah... memang,
ketika semuanya dipasrahkan dan yakin akan datangnya pertolongan Allah maka
akan lebih bahagia setiap melangkah.
Alhamdulillah, hati saya menjadi lebih tenang.
Datangnya solusi hanya dari Allah, adapun manusia hanyalah sebagai perantara
saja. Terkadang untuk mendapatkan sebuah solusi kita harus melewati beberapa
proses. Alhamdulillah, saya mendapatkan
pertolongan Allah yaitu datangnya solusi secara tersirat. Setelah itu, saya
melanjutkan dan merapikan total draft skripsi saya. Sekitar akhir bulan Agustus
lalu saya mendaftarkan untuk ujian skripsi dan tinggal menunggu jadwal keluar.
Saya
beritahu bapak dan ibu kalau saya sudah mendaftar ujian skripsi dan memohon doa
restu dari beliau. Dalam penantian jadwal itu pun semakin saya mencoba untuk
lebih dekat padaNya. Ya, hanyalah pada Allah kita berdoa dan meminta. Semua
berada dalam kekuasaan Allah. Setiap hari saya berusaha untuk tilawah QS Ar
Rahman dan QS Al Fath. QS Ar Rahman merupakan surat pilihan, terdapat 33 kali
ayat yang memilki makna “maka nikmat
Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?”. Makna yang senantiasa bisa
kita ingat, betapa banyak sekali nikmat yang telah Allah berikan. Akan tetapi
kita sering lupa untuk bersyukur. Salah satunya saya masih bersyukur karena
bisa mendapatkan mengerjakan skripsi dan merasakan bagaimana duka citanya.
Masih banyak orang diluar sana yang tidak pernah merasakan skripsi karena
terkendala faktor ekonomi, kesehatan atau yang lainnya. Banyak orang yang masih
berjuang untuk mencari sesuap nasi untuk keluarga bahkan dirinya sendiri dengan
berbagai cara. Selanjutnya yaitu QS Al Fath yang berarti kemenangan. Kemenangan
yang nyata dan pertolongan yang kuat datang hanya dari Allah.
Sekitar dua
minggu lamanya, akhirnya jadwal dan dosen penguji sementara sudah keluar. Salah
satu dosen penguji saya seorang professor senior, saya sempat cemas setelah
mendengar hal itu (re: takut diuji beliau). Kemudian, saya tanya kembali untuk
memastikannya dan akhirnya karena beliau tidak bisa akhirnya digantikan oleh
dosen lain. Jadwal sidang skripsi dan 3 dosen penguji (salah satunya ada dosen
dari prodi matematika) sudah fix yaitu hari rabu, 13 september 2017 pagi hari
pukul 08.00 WIB. Bismillah...
bersambung...
hujan...
Plosokuning, 10 Oktober 2017
20 Muharram 1439 H
Komentar
Posting Komentar